Rabu, 20 November 2013

P. St Marta, Maria dan Lazarus, Sahabat Tuhan (P) Kel. 32: 15-24.30-34 Mzm 106L 19-20.21-22.223; R:1a Mat. 13:31-35 “Keterbukaan Diri Untuk Bertumbuh”


Senin 29 Juli,
P. St Marta, Maria dan Lazarus, Sahabat Tuhan (P)
Kel. 32: 15-24.30-34
Mzm 106L 19-20.21-22.223; R:1a
Mat. 13:31-35

“Keterbukaan Diri Untuk Bertumbuh”
Saudara-saudariku yang terkasih, saya mempunyai seorang teman bernama Tole. Dia adalah orang yang dikenal oleh kebanyakan orang sebagai orang yang tidak terlalu pandai. “Dia pernah tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus ujian nasional”. Dia sangat menyadari kelemahan dirinya sehingga dia selalu berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu menyambut kesempatan untuk berkembang yang telah Tuhan anugerahkan kepadanya. Berkat usaha keras dan keuletannya, dia selalu berhasil dalam studi dan pekerjaannya. Dia yang dulunya dikenal sebagai orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, kini dijadikan oleh orang-orang dekatnya sebagai teladan dan bahkan tempat dimintai saran. Pengalaman hidup Tole menunjukkan betapa keterbukaan terhadap anugerah Allah dan kehendak untuk mengembangkannya dalam hidup sungguh membawa kegembiraan dalam hidupnya dan juga bagi orang lain.
Saudara-saudariku yang terkasih, Yesus menyampaikan rahasia tersembunyi sejak dunia dijadikan lewat kedua perumpamaan, yang menggambarkan perihal Kerajaan Allah. Kerajaan Allah digambarkan seumpama biji sesawi yang sangat kecil dan setelah bertumbuh ia menjadi pohon besar di mana burung-burung dapat bersarang pada cabang-cabangnya. Kerajaan Allah itu pun seperti ragi yang dapat mengkhamiri 3 sukat tepung terigu. Biji sesawi dan ragi tampaknya sangat tidak berarti tetapi ketika bertumbuh atau bekerja, keduanya menenujukkan hasil yang luar biasa. Demikian pun Kerajaan Allah yang dianggap tidak berarti dan bahkan tidak menarik di mata dunia ini akan bekerja dan menunjukkan hasil yang luar biasa dalam hidup setiap orang yang menerimanya dengan hati yang terbuka. Orang yang membiarkan Allah meraja dalam hidupnya, dia pun akan menyaksikan karya Allah yang sangat besar dan luar biasa dalam hidupnya. Allah tidak hanya melimpahkan rahmat ke dalam dirinya, tetapi Allah akan menjadikan dia sebagai saluran rahmat bagi orang lain. Dalam setiap kehadirannya, semua orang akan mengalami kedamaian, kasih dan perjumpaan dengan Tuhan.
Saudara-saudariku yang terkasih, pada hari ini juga kita sebagai satu persekutuan Gereja katolik memperingati St. Marta, Maria, dan Lazarus yang diangkat sebagai sahabat Tuhan. Mereka bukanlah orang yang besar atau yang terkemuka pada waktu itu tetapi berkat iman dan kesetiaan kepada Tuhan, mereka kemudian disebut sebagai sahabat Tuhan. Mereka terbuka terhadap kedatangan Tuhan yang mau tinggal dalam rumah mereka. Baik rumah secara fisik yakni tempat penginapan maupun rumah rohani yaitu jiwa.
Saudara-saudariku yang terkasih, setiap saat Allah berbicara kepada kita. Apakah kita sudah membuka hati terhadap firmannya? Adakah kita membiarkan firman Allah bertumbuh dan merasuki diri kita? Adakah kita sungguh mencintai Allah dan firmanNya? Jika kita menerima Allah dan firman-Nya, maka kita akan segera menyaksikan karya besar Allah dalam hidup kita. (Fr. Dawis)

Doa: Ya Tuhan,,,,, bukalah hati dan pikiran saya agar saya mampu menerima sabda-Mu yang menumbuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar