Senin
29 Juli,
P.
St Marta, Maria dan Lazarus, Sahabat Tuhan (P)
Kel.
32: 15-24.30-34
Mzm
106L 19-20.21-22.223; R:1a
Mat.
13:31-35
“Keterbukaan
Diri Untuk Bertumbuh”
Saudara-saudariku
yang terkasih, saya mempunyai seorang teman bernama Tole. Dia adalah orang yang
dikenal oleh kebanyakan orang sebagai orang yang tidak terlalu pandai. “Dia
pernah tidak naik kelas dan bahkan tidak lulus ujian nasional”. Dia sangat
menyadari kelemahan dirinya sehingga dia selalu berjanji pada dirinya sendiri
bahwa dia akan selalu menyambut kesempatan untuk berkembang yang telah Tuhan
anugerahkan kepadanya. Berkat usaha keras dan keuletannya, dia selalu berhasil
dalam studi dan pekerjaannya. Dia yang dulunya dikenal sebagai orang yang tidak
bisa berbuat apa-apa, kini dijadikan oleh orang-orang dekatnya sebagai teladan
dan bahkan tempat dimintai saran. Pengalaman hidup Tole menunjukkan betapa
keterbukaan terhadap anugerah Allah dan kehendak untuk mengembangkannya dalam
hidup sungguh membawa kegembiraan dalam hidupnya dan juga bagi orang lain.
Saudara-saudariku yang terkasih, Yesus menyampaikan rahasia
tersembunyi sejak dunia dijadikan lewat kedua perumpamaan, yang menggambarkan
perihal Kerajaan Allah. Kerajaan Allah digambarkan seumpama biji sesawi yang
sangat kecil dan setelah bertumbuh ia menjadi pohon besar di mana burung-burung
dapat bersarang pada cabang-cabangnya. Kerajaan Allah itu pun seperti ragi yang
dapat mengkhamiri 3 sukat tepung terigu. Biji sesawi dan ragi tampaknya sangat
tidak berarti tetapi ketika bertumbuh atau bekerja, keduanya menenujukkan hasil
yang luar biasa. Demikian pun Kerajaan Allah yang dianggap tidak berarti dan
bahkan tidak menarik di mata dunia ini akan bekerja dan menunjukkan hasil yang
luar biasa dalam hidup setiap orang yang menerimanya dengan hati yang terbuka.
Orang yang membiarkan Allah meraja dalam hidupnya, dia pun akan menyaksikan
karya Allah yang sangat besar dan luar biasa dalam hidupnya. Allah tidak hanya
melimpahkan rahmat ke dalam dirinya, tetapi Allah akan menjadikan dia sebagai
saluran rahmat bagi orang lain. Dalam setiap kehadirannya, semua orang akan
mengalami kedamaian, kasih dan perjumpaan dengan Tuhan.
Saudara-saudariku yang terkasih, pada hari ini juga kita
sebagai satu persekutuan Gereja katolik memperingati St. Marta, Maria, dan
Lazarus yang diangkat sebagai sahabat Tuhan. Mereka bukanlah orang yang besar
atau yang terkemuka pada waktu itu tetapi berkat iman dan kesetiaan kepada
Tuhan, mereka kemudian disebut sebagai sahabat Tuhan. Mereka terbuka terhadap
kedatangan Tuhan yang mau tinggal dalam rumah mereka. Baik rumah secara fisik
yakni tempat penginapan maupun rumah rohani yaitu jiwa.
Saudara-saudariku yang terkasih, setiap saat Allah berbicara
kepada kita. Apakah kita sudah membuka hati terhadap firmannya? Adakah kita
membiarkan firman Allah bertumbuh dan merasuki diri kita? Adakah kita sungguh
mencintai Allah dan firmanNya? Jika kita menerima Allah dan firman-Nya, maka
kita akan segera menyaksikan karya besar Allah dalam hidup kita. (Fr. Dawis)
Doa:
Ya Tuhan,,,,, bukalah hati dan pikiran saya agar saya mampu menerima sabda-Mu
yang menumbuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar