A. Ringkasan Surat Paulus
Ringkasan
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma
Surat ini
termasuk surat besar dari Paulus yang kemungkinan ditulis di Korintus. Surat
ini terdiri dari 16 pasal dan terbagi dalam empat bagian besar. Mengawali suratnya Paulus memperkenalkan
diri sebagai rasul, yang dikhususkan untuk memberitakan Injil Allah tentang
Yesus Kristus. Surat ini dialamatkan pada orang yang kekasih sebagai orang yang
dipanggil orang-orang kudus yang tinggal di Roma. Paulus mengatakan bahwa ia
tetap merasa terikat dengan jemaat di Roma, dan sudah beberapa kali mau ke
sana. Sampai saat ini ia ternyata dihalangkan. Maksudnya memberitakan Injil
bukan hanya kepada orang Yahudi, tetapi juga kepada orang bukan Yahudi, yaitu
kepada semua bangsa. Pembahasan dimulai dengan masalah
kebenaran (1-8) pada
bagian ini dijelaskan intisari dari kitab Roma yaitu Injil dipandang sebagai
kekuatan Allah menuju keselamatan semua orang percaya, termasuk orang
bukan Yahudi. Jadi keselamatan semata-mata berasal dari Allah dan itu diberikan
kepada semua umat manusia.
Mengenai
bangsa Yahudi (9-11) Paulus juga membahas persoalan yang saat itu dihadapi
yaitu masalah kepercayaan akan Kristus. Banyak yang menganggap bahwa Allah
tidak setia kepada umat pilihan-Nya Israel. Paulus mencoba menegaskan hal ini
bahwa Allah tetap setia kepada Israel. Meskipun demikian, Allah adalah Allah
yang Mahakuasa dan bebas menentukan pilihan-Nya. Allah murka kepada orang-orang Yahudi karena
mereka gagal melaksanakan hukum Taurat. Allah memilih orang non-Yahudi menjadi
umat-Nya untuk membuat orang-orang Yahudi iri. Namun demikian, tidak selamanya
Allah akan murka kepada mereka. Allah akan tetap setia kepada Israel dan
bangsa-bangsa lain jika mereka takut akan Allah. Pada akhirnya, Allah akan
tetap menyelamatkan semua orang Israel baik Yahudi maupun non-Yahudi.
Mengenai kehidupan praktis (12-15),
dan surat pengantar untuk Febe dan daftar nama orang-orang yang dikirimi salam
oleh Paulus. Paulus menasihati jemaat di Roma agar mempersembahkan diri mereka
seutuh-Nya kepada Allah. Sehingga tidak hidup setengah-setengah. Kasih juga
demikian. Kasih yang dinyatakan dalam kehidupan harus diberikan secara utuh dan
tidak pura-pura. Dan sebagai warga Negara yang baik, harus taat kepada
pemerintah. Karena pemerintah berasal dari Allah. Dan hal ini diwujudkan dengan
membayar pajak. Demikian juga hendaknya tidak berhutang pada orang lain, tetapi
hidup dengan saling mengasihi. Sebab kasih adalah puncak dan kegenapan hukum
taurat. Karena itu, jika orang hidup dalam kasih, ia tidak akan menghakimi
saudaranya. Ia juga tidak member batu sandungan pada orang lain, dan tidak
mencari kesenangan di atas penderitaan orang lain.
Pasal 16, surat pengantar untuk Febe
dan daftar nama orang-orang yang dikirimi salam oleh Paulus. Bagian ini
berisikan surat pengantar kepada Febe dan juga Paulus menyampaikan salam kepada
semua orang yang pernah dikenalnya. Ini menunjukkan bahwa ia sangat bersahabat
dengan semua orang dari berbagai kalangan.
RINGKASAN SURAT I KORINTUS
Surat
ini ditulis oleh Paulus dan atas nama seorang teman yang bernama Sostenes (1
Kor. 1:1). Surat ini terdiri dari 16 pasal yang dimulai dengan sebuah
pendahuluan dan diakhiri dengan kata-kata penutup. Selebihnya isi surat ini
menyangkut jawaban Paulus seputar masalah yang berkembang dikalangan umat
beriman di Korintus.
1.
Masalah
perpecahan dalam jemaat (1:10-4:21)
Ada
beberapa orang yang mengatakan bahwa Apolos adalah pemimpin mereka, yang
lainnya Petrus dan juga lainnya mengakui Paulus sebagai pemimpin mereka. Ada
juga yang mengangap pemimpin mereka hanya Kristus. Bagi Paulus, pemimpin mereka
hanya satu yaitu Kristus, yang penting bukan siapa yang mengajarkannya, tetapi
isi pemberitaan itu.
2.
Masalah
moral (5:1-6:20)
Bagian
ini, Paulus menanggapi isu yang sampai ke telinganya yaitu menyangkut masalah seksual. Rupanya jemaat Kristen di
Korintus tidak terlalu tegas mengenai masalah ini, sehingga ada banyak
pelanggaran moral di lingkungan jemaat. Paulus dengan tegas menentang segala
perilaku jemaat yang salah itu dan juga mengecam tindakan menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi jemaat di pengadilan negeri. Terhadap masalah
percabulan yang dianggap sebagai hal yang biasa, Paulus mengecam hal itu dengan
menekankan persekutuan orang Kristen secara menyeluruh dengan Kristus. Mereka
telah menjadi bait Allah dan menjadi milik kristus, karena itu tidak boleh
dicemari.
3.
Jawaban
terhadap pelbagai pertanyaan (7:1-40)
Pada
bagian ini, Paulus menanggapi masalah yang diajukan oleh jemaat yaitu mengenai
percabulan dan martaban perkawinan. Bagi Paulus, perkawinan adalah hal yang
baik dan orang yang telah kawin wajib menghayati perkawinannya, tetapi jika
orang mendapat karunia untuk tidak kawin, sebaiknya tidak kawin.
4.
Sikap
terhadap persembahan berhala
Juga
mengenai masalah bagaimana sikap yang tepat sehubungan dengan bahan makanan
yang sebagai korban dipersembahkan kepada dewa-dewi. Sebagian dari sisanya
diberikan kepada umat dan bagian lain kepada para imam. Sering umat memakan
makanan dari korban itu, jika tidak bisa dianggap perusak hubungan sosial. Bagi
Paulus, tangan yang telah menyentuh tubuh Kristus dalam sakramen tidak boleh
menyentuh daging persembahan berhala. Lain halnya dengan daging korban yang
dijual di pasar dan dipakai dalam makanan pesta. Orang beriman boleh seja
memakannya. Begitu pula jika diundang makan pada orang yang tidak beriman,
makan itu bisa dimakan. Tetapi, jika diberi tahu bahwa itu makanan korban,
orang Kristen wajib menolaknya.
5.
Masalah
menyangkut perjamuan Tuhan
Kemudian
Paulus juga diperhadapkan dengan masalah apakah wanita harus memakai tudung
kepala atau tidak. Karena dalam kenyataan ada beberapa anggota jemaat tidak
lagi memakai tudung kepala. Selanjutnya mengenai perjamuan Tuhan. Perjamuan ini
disebut perjamuan cinta kasih, tetapi ada orang kaya makan dan minum sampai
kenyang dan yang miskin dibiarkan saja kelaparan. Bagi Paulus tidak boleh ada
pemisahan antara yang kaya dan yang miskin.
6.
Masalah
kebangkitan orang mati
Permasalahan ini timbul ke permukaan
disebabkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor.
15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Kor.15:35). Masyarakat Roma
memahami bahwa kematian dapat membebaskan jiwa dari tubuh. Maka dari itulah
jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka
yang masih dipengaruhi oleh Helenistik
yang mengatakan bahwa jika ada kehidupan sesudah kematian, maka hanya merupakan
tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh. Maka tanggapan Paulus akan hal
ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat bangkit sekalipun tubuh
jasmaninya telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan
diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah. Melalui
masalah kebangkitan ini, Paulus juga ingin memberitahu pada jemaat Korintus
bahwa mereka semua telah memiliki iman yang sama yaitu iman di atas Yesus
Kristus yang telah bangkit pada hari ketiga dari antara orang mati. Lewat
pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa antara kebangkitan Yesus dengan
kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan. Ketidak-terpisahan
ini dikatakan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa,
karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena
kebangkitan Kristus. Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada
kebangkitan orang percaya pada masa depan. Ia menegaskan bahwa tanpa
kebangkitan tubuh, tidak mungkin ada kekekalan (1 Kor.15:18,19).
RINGKASAN SURAT II KORINTUS
Surat 2
Korintus terdiri dari 13 pasal. Surat ini juga terdiri dari tiga bagian besar.
Bagian pertama (2 Kor. 1:1-7:16) yang berbicara tentang relasi Paulus dengan
jemaat di Korintus. Bagian kedua (2 Kor. 8:1-9:15) berbicara tentang
persembahan bagi orang-orang kudus di Yerusalem. Bagian ketiga (2 Kor.
10:1-13:13) berbicara tentang pembelaan diri Paulus sebagai rasul.
1.
Relasi
Paulus dengan jemaat di Korintus
Tulisan ini diawali dengan memperkenalkan dirinya
serta Timotius rekannya dan yang ditujukan kepada jemaat di Korintus. Menyusul
ucapan syukur dan pembelaan diri Paulus bahwa ia tidak akan berpaling dari
Allah. Serta latar belakang mengapa ia menulis suratnya yang kedua ini. Dalam
uraian tentang jabatan kerasulannya, Paulus tidak mau menyombongkan dirinya. Ia
memberikan penjelasan kepada jemaat agar mereka membelanya terhadap rongrongan
mereka yang menyangsikan kewibawaannya.
2.
Persembahan
bagi orang-orang kudus di Yerusalem
Bagian ini membahas soal pengumpulan dana bagi
jemaat induk di Yerusalem. Paulus mengajak jemaat supaya murah hati ikut serta
dalam pelayanan kasih dengan berkaca pada kebaikan hati jemaat Makedonia.
3.
Pembelaan
diri Paulus sebagai rasul
Bagian ini berisikan pembelaan diri Paulus sebagai
rasul. Dengan tegas ia membela diri terhadap pelbagai tuduhan yang dilontarkan
para lawannya di Korintus. Paulus mengingatkan jemaat agar mereka tetap kuat
dalam menghadapi mereka yang selalu melawan. Tujuan pembelaan ini adalah untuk
membina iman jemaat. Sehingga sebelum kedatangannya semua masalah dapat
terselesaikan.
RINGKASAN SURAT GALATIA
Surat
ini terdiri dari 6 pasal yang terdiri dari tiga bagian utama yang diawali
dengan pengantar dan ditutup dengan penutup. Pada bagian awal suratnya, Paulus
langsung menunjuk pokok uraiannya yaitu tentang status jabatannya yang bukan
dari manusia, melainkan dari Allah. Sedangkan surat ini ditutup dengan beberapa
peringatan kepada para pengacau dan juga ia mengingatkan jemaat untuk hanya
bermegah dalam Kristus.
1.
Pada
bagian ini, Paulus diserang dengan tuduhan sebagai bukan kelompok 12 rasul.
Paulus lantas membela statusnya sebagai rasul yang berasal dari Allah dan bukan
sekedar status duniawi. Untuk meyakinkan jemaat, ia menceritakan riwayat
hidupnya dan sampai ia dipanggil oleh Kristus. Bagi Paulus, statusnya sebagai
rasul sudah diakui oleh sokoguru di Yerusalem (Gal. 1:6-2:21).
2.
Bagian
Kedua merupakan inti surat ini yaitu Paulus mau membuktikan bahwa Injil yang
diberitakannya sungguh membebaskan orang percaya dari hukum Taurat sebagai tata
penyelamatan. Bukti pertama yaitu pengalaman jemaat Galatia sendiri, dan juga
yang kedua pengalaman Abraham yang dibenarkan karena imannya. Dan yang terakhir
bahwa janji keselamatan itu mendahului hukum Taurat. Selanjutnya Paulus menjelaskan
mengenai status jemaat yang adalah berbeda, tetapi kini telah menjadi
orang-orang merdeka (Gal. 3:1-4:31).
3.
Bagian
yang terakhir yaitu berupa kesimpulan praktis terhadap uraian sebelumnya. Bahwa
orang yang sebelumnya sudah dimerdekakan oleh Kristus dari hukum Taurat jangan
kembali menjadi budak karena bujukan orang lain. Hal ini pasti akan menyia-nyiakan kasih
karunia Allah dan keselamatan. Paulus juga menjelaskan bahwa kemerdekaan
Kristus punya tanggungjawab yaitu mewartakan cinta kasih yang menyimpulkan
hukum Taurat dan hidup menurut Roh Kudus (Gal. 5:1-6:10).
RINGKASAN SURAT EFESUS
Surat ini terdiri dari 6 pasal yang terbagi dalam
dua bagian besar yang tidak berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Pada
bagian pembuka, karangan ini diberi bobot kewibawaan Paulus. Sedangkan penutup
surat ini berupa pemberitahuan dan ucapan berkat dari Paulus.
1.
Bagian
ini terdiri atas pelbagai doa. Tetapi bentuk doanya terungkap dalam pikiran dan
perasaan halus yang mendalam. Ada doa pujian kepada Allah Bapa, Tuhan kita
Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat. Ada juga ucapan syukur atas iman
jemaat yang dituju oleh surat ini agar semakin kokoh imannya kepada Allah.
2.
Bagian
selanjutnya berupa penerapan dan ajakan praktis. Yaitu kaum beriman harus
berkelakuan sesuai dengan panggilannya, khususnya mesti membina persatuan satu
sama lain. Kristus sebagai kepala telah menganugerahkan kepada tubuh-Nya
kesatuan sampai pada kepenuhannya. Karena itu, jemaat harus berlaku sesuai
dengan kehendak Roh Kudus. Paulus juga memberikan petunjuk kepada para suami,
istri dan anak-anak serta orang tua, juga kepada budak dan majikan. Bagian ini
ditutup dengan himbauan untuk mempertebal iman dan memperlengkapi diri dengan
senjata rohani.
RINGKASAN SURAT FILIPI
Surat
ini terdiri atas 4 pasal. Surat ini merupakan surat suka cita yang
menggembirakan. Hal ini sama dengan situasi hati Paulus melihat keadaan dan
cara hidup jemaat di Filipi. Pada bagian pembukaan, Paulus serta Timotius
mengucapkan selamat kepada jemaat Filipi serta petugas-petugasnya. Paulus tidak
menyebut dirinya rasul, sebab semua jemaat mengakuinya. Bagian selanjutnya
yaitu ucapan syukur Paulus atas iman dan semangat jemaat, disertai sebuah doa
bagi jemaat.
Kemudian
ada sejumlah berita mengenai keadaan Paulus. ia dipenjarakan, tetapi hal itu
justru menguntungkan bagi pemberitaan Injil. Karena itu, Paulus tidak
memusingkan dirinya. Paulus juga memberi serangkaian nasehat dan ajakan supaya umat tetap bersatu padu
dalam iman yang dicobai oleh penderitaan. Serta tidak mementingkan kepentingan
pribadi di tengah-tengah jemaat. Dengan demikian jemaat telah meneladani
Kristus.
Paulus
juga memberikan beberapa informasi mengenai Timotius dan Epafroditus. Paulus
memuji Timotius yang mau diutus ke Filipi dan Epafroditus yang telah membawa
sumbangan tetapi jatuh sakit keras.
Paulus kemudian tiba-tiba mulai mengecam orang-orang yang membahayakan
jemaat. Paulus menegaskan bahwa ia adalah seorang Yahudi tetapi berkat Kristus
ia meninggalkan segala yang tidak berarti. Paulus kemudian memberi beberapa
nasehat agar jemaat tetap bergembira dalam Tuhan dan menjadi teladan dalam
masyarakat, supaya tetap mengejar apa yang dilakukan oleh Paulus sendiri. Akhirnya
Paulus mengucapkan terima kasih atas sumbangan yang dikirim jemaat. Paulus
kemudian menutup surat ini dengan suatu pujian, salam, dan berkat kepada
seluruh jemaat.
RINGKASAN SURAT KOLOSE
Surat kepada jemaat di Kolose terdiri dari atas 4
pasal yang terbagi dalam 2 bagian besar yang mudah untuk dibedakan. Ada bagian
yang memuat ajaran tentang kedudukan dan peranan Kristus serta keadaan kaum
beriman (Kol. 1:13-2:19) dan bagian lain berupa penerapan, ajakan nasihat
konkrit bagi jemaat (Kol. 2:20-4:6). Bagian pembukaannya, Paulus mengucapkan
selamat kepada jemaat serta ucapan syukur. Paulus juga berdoa bagi jemaat agar
maju dalam pengetahuan dan hikmat. Sedangkan bagian penutup surat ini, Paulus
memberi beberapa informasi dan juga salam kepada sahabatnya dan juga berkat
kepada semua jemaat.
Inti surat kepada jemaat di Kolose yaitu mengenai
kedudukan dan peranan Kristus. Hal ini disampaikan dalam bentuk madah, yang
meliputi peranan Kristus dalam jagat raya sampai pada tata keselamatannya yang
berpuncak pada kematian-Nya di kayu salib. Di sini Paulus juga menentang
orang-orang yang menyangsikan kewibawaan Kristus.
Bagian kedua surat ini yaitu berupa ajakan bahwa
dengan baptisan jemaat telah masuk dalam dunia ilahi bersama Kristus. Paulus
melampirkan segala kejahatan dan keberdosaan manusia dan juga dibandingkan
dengan kebaikan supaya jemaat dapat diarahkan untuk meninggalkan cara hidup
lama dan mengenakan kebiasaan yang baru yang dapat menyelamatkan.
RINGKASAN SURAT I TESALONIKA
Surat ini terdiri dari 5 pasal yang ditulis oleh
Paulus bersama dengan Silwanus dan Timotius kepada jemaat di Tesalonika. Surat
ini diawali dengan sebuah salam dan selamat kepada umat di Tesalonika. Setelah
itu Paulus memberikan gambaran singkat mengenai perkembangan umat di Tesalonika;
yaitu bagaimana Injil diajarkannya dan kekuatan Roh Kudus yang berkarya
sehingga jemaat ini dapat berkembang sampai saat ini. Jemaat ini selalu dalam
penantian kedatangan Tuhan, juru selamat sambil menjalani hidup dengan baik.
Dalam bagian utama surat, Paulus memulainya dengan
membela cara ia memberitakan Injil di Tesalonika. Sebagai petugas Allah, tanpa
pamrih dan dengan kasih kebapaan. Paulus mengingatkan jemaat untuk hidup sesuai
dengan kehendak Allah sambil menantikan kemuliaan-Nya. Paulus memuji jemaat karena menerima
pemberitaan Injil bukan sebagai perkataan manusia, tetapi sebagai perkataan
Allah. Paulus sendiri ingin pergi
mengunjungi jemaat di Tesalonika, tetapi tidak dapat. Sehingga ia mengutus
Timotius untuk membawa pesan ini. Paulus juga mendoakan jemaat agar hidup
persaudaraannya di pererat.
Bagian selanjutnya, Paulus menanggapi berbagai
masalah konkret yang menyangkut hidup kudus serta berkenan dihadapan Allah.
Yaitu kehidupan yang menjauhi percabulan, hidup tidak dengan hawa nafsu, serta
tidak memberdayakan saudaranya sendiri. Sebab kita dipanggil Allah bukan untuk
melakukan kecemaran tetapi kekudusan. Paulus selanjutnya membuka horison jemaat
soal kematian dan penantian kedatangan Tuhan. Bagi paulus, ini penting agar
jemaat tidak merasa sangat bersedih seperti orang yang tidak punya pengharapan
ketika saudaranya meninggal. Yesus sendirilah yang akan menghantar saudara yang
telah meninggal pada pangkuan-Nya di Surga. Selanjutnya Paulus menasehati
jemaat untuk berjaga-jaga sebab kedatangan Tuhan sama seperti pencuri yang
tidak diketahui datangnya.
Bagian penutup surat memuat serangkaian nasehat
sekitar sikap jemaat terhadap anggota yang berjasa bagi jemaat, yang mesti
dihargai dan dihormati dalam peranannya, sikap jemaat terhadap orang yang
melalaikan kewajiban hidup sehari-hari, mereka yang patah semangat dan lemah,
jemaat juga menghargai karunia-karunia Roh Kudus. Paulus kemudian memberi berkat dan
menyampaikan salam kepada seluruh jemaat.
RINGKASAN SURAT II TESALONIKA
Surat ini terdiri dari 3 pasal yang salam surat sama
dengan surat yang pertama kepada jemaat di tesalonika. Selanjutnya ada ucapan
syukur atas iman dan kasih persaudaraan jemaat serta ketabahannya dalam
penganiayaan. Kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk bertahan penuh keyakinan
akan penghakiman Allah yang adil pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang akan
membalas orang sesuai dengan pekerjaannya.
Bagian inti menguraikan tentang saat kedatangan
Tuhan Yesus yang belum tiba sebab mesti didahului berbagai gejala buruk. Pada
waktunya Tuhan akan datang sebagai pemenang. Selanjutnya, ada ajakan dan
nasehat yang ditutup dengan doa pendek. Bagi Paulus, jemaat harus bersyukur
sebab mereka telah dipilih dan martabat mereka diangkat menjadi pengikut
Kristus sehingga harus berpegang teguh pada ajaran Tuhan. Dalam hal ini, Paulus
meminta jemaat untuk bertekun dalam doa dan juga dalam pekerjaan mereka yang
menampakkan diri mereka sebagai pengikut Kristus.
Bagian terakhir surat ini, Paulus menghadapi masalah
praktis yang ditimbulkan keyakinan yang salah. Ada semacam anggota jemaat yang
tidak bekerja lagi sebagaimana mestinya dengan ajaran Paulus kendati Paulus
telah memberikan teladan kepada mereka. Penulis mengharapkan jemaat untuk
mengambil tindakan seperlunya. Surat ini kemudian ditutup dengan kata penutup
dan mengucap berkat serta salam terutama bahwa surat ini ditulis dengan tangan
sendiri oleh Paulus.
RINGKASAN SURAT I TIMOTIUS
Surat ini terdiri dari 6 pasal yang dituliskan oleh
Paulus kepada anaknya Timotius. Paulus mengawali suratnya dengan sebuah salam
kepada Timotius. Selanjutnya ada ajakan supaya Timotius yang tertinggal di
Efesus membela jemaat terhadap pengajar-pengajar gadungan yang berasal dari
keturunan Yahudi. Ajaran sehat yang berdasar Injil dari Allah mesti dipertahankan
sebagaimana itu dipercayakan juga kepada Paulus.
Paulus selanjutnya menuliskan riwayat hidupnya untuk
mau menunjukkan kepada Timotius
bagaimana ia dipilih sebagai palayan Injil dan menjadi contoh bagi semua
orang percaya. Timotius diajak untuk menunaikan tugas yang dipercayakan
kepadanya untuk membela iman kepercayaan sejati. Menyusul semacam aturan yang
dalam hidup jemaat yaitu mengenai doa umat demi kepentingan umum, tata laku
pria dan wanita dalam suatu perkumpulan jemaat. Dilampirkan juga syarat-syarat
yang mesti dipenuhi oleh mereka yang mau menjadi penilik jemaat dan
petugas-petugas lainnya. jemaat yang tertib semacam itu menjadi jaminan
kebenaran iman.
Paulus menegaskan bahwa kemunculan bidaah sudah
biasa dalam lingkungan jemaat, tetapi Timotius yang terdidik sebagai pelayan
Kristus yang baik hendaknya menentang bidaah itu. Timotius yang masih muda
diberi tanggungjawab agar dapat menjadi pembantu Paulus sampai kedatangan
Paulus. Paulus selamjutnya memberikan instruksi kepada Timotius untuk
memperlakukan mereka yang sudah tua dan yang masih muda, serta bagaimana
mengurus janda dan bagaimana berlaku dihadapan penatua. Juga agar pada budak
sebagai anggota jemaat pun dibina. Paulus sekali lagi mengecam bidaah yang
memanfaatkan agama untuk mencari keuntungan. Paulus mengajak Timotius untuk
menjauhkan dirinya dari segala bentuk bidaah dan setia pada panggilannya.
Khususnya orang kaya mesti diajak untuk menggunakan kekayaannya sebagaimana
mestinya dan tidak untuk meninggikan dirinya.
Akhirnya Timotius diajak untuk memelihara iman
sejati dan mencegah diri dari kebatinan gadungan. Surat ini kemudian ditutup
dengan pesan penutup dan berkat singkat.
RINGKASAN SURAT II TIMOTIUS
Surat ini terdiri dari 4 pasal yang dituliskan oleh
Paulus yang ditujukan kepada anaknya Timotius. Surat ini diawali dengan salam
yang menyapa Timotius sebagai anak Paulus.
Kemudian Paulus mengucap syukur kepada Tuhan yang telah melindunginya
dan kemudian permohonan agar dia dan Timotius boleh dipertemukan. Selanjutnya
Paulus mengingatkan Timotius untuk mengingat tugas panggilan yang telah
diberikan kepadanya. Hendaknya Timotius menjalaninya dengan tanpa rasa malu
karena Paulus adalah seorang tawanan. Tetapi sebaliknya Timotius harus memberi
kesaksian tentang pemberitaan Injil. Nasehat ini harus diterima dengan sepenuh
hati oleh Timotius dan menjalaninya sebagaimana telah dijalani oleh Paulus
sebelumnya.
Paulus kemudian menambahkan beberapa informasi
mengenai hal ihwal dalam penjara dengan situasi yang tidak menyenangkan. Tetapi
yang terpenting adalah ajaran Paulus mesti diteruskan. Dalam hal ini, Paulus
percaya kepada Timotius dan kepada orang lain yang menjadi penerus surat ini.
Timotius hendaknya berjuang sebagai prajurit yang baik bagaikan olahragawan
dalam perlombaan dan sebagai seorang petani yang memetik hasil jerih payah dan
penderitaannya. Paulus berkeyakinan bahwa mengambil bagian dalam kemuliaan
Kristus berarti juga menjadi senasib dalam penderitaan Kristus.
Paulus mengajak Timotius untuk memberitakan
kebenaran Injil dengan terus terang dan lembutm tanpa bertengkar dan bertikai
dengan para bidaah. Bagi Paulus, akhir zaman telah dimulai seperti terbukti
dengan munculnya berbagai bidaah. Karena itu, Timotius harus semakin berpegang
pada tradisi dan tekun serta tabah hati memberitakan Injil sejati. Kemudian
Paulus berpesan agar Timotius hendaknya segera datang kepada Paulus dengan
membawa Markus dan beberapa barang keperluan Paulus. Bagi Paulus, ada orang
yang setia kepadanya tetapi ada juga yang menentangnya secara terbuka. Surat
ini kemudian ditutup dengan salam bagi bagi beberapa orang, desakan kepada
Timotius untuk segera menemui Paulus dan berkat penutup.
RINGKASAN SURAT TITUS
Surat ini terdiri dari 3 pasal yang ditulis oleh
Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus yang ditujukan kepada Titus,
anaknya yang sah menurut iman. Pada awal surat ini, Paulus membuat ringkasan
Injil yang kemudian dipercayakan kepadanya untuk diwartakan kepada semua orang
yang dijumpainya. Kemudian ada aturan bagi jemaat, khususnya bagi Titus
terlebih dalam tugasnya di Pulau Kreta.
Paulus mencantumkan syarat dan pedoman bagi jemaat yang ingin diangkat
menjadi penatua. Titus juga diberi instruksi untuk memperlakukan dan mengajar
pelbagai golongan yang telah lanjut usia, kaum muda, para budak. Serta
bagaimana mempertahankan nama baik jemaat dalam masyarakat. Paulus
mengungkapkan rahasia kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang kepada
Titus agar mengajak jemaat untuk tidak jatuh dalam pelbagai kejahatan.
Selanjutnya, Paulus menambahkan sebuah instruksi
mengenai sikap orang beriman terhadap pemerintah dan sesama warga masyarakat.
Karena setiap anggota wajib memelihara hubungan baik dengan semua warga
masyarakat serta tidak melibatkan diri dalam masalah, pertengkaran, dan
perselisihan yang disebabkan para bidaah.
Akhirnya Titus diminta untuk segera berkumpul dengan
Paulus dan menolong dua tokoh yang sedang dalam perjalanan; yakni Artemas dan
Tikhikus. Kemudian surat ini ditutup dengan salam dari orang yang bersama
Paulus dan berkat penutup.
RINGKASAN SURAT FILEMON
Surat Filemon merupakan surat yang paling pendek
yang hanya terdiri dari satu pasal yang ditulis oleh Paulus yang ditujukan
kepada Filemon, kekasih dan teman sekerja Paulus. Surat ini diawali dengan
pembukaan yang isinya berupa ucapan selamat dari Paulus kepada Filemon dan
seisi rumahnya. Paulus mengucap syukur kepada Allah karena iman Filemon yang
merangkum semua orang kudus. Sedangkan bagian inti surat ini membahas masalah
Onesimus. Dengan nada halus dan akrab serta penuh kepercayaan, Paulus memohon
kepada Filemon agar menerima kembali Onesimus sebagai saudara. Paulus
sebenarnya mau menahannya tetapi karena tanpa persetujuan Filemon maka Paulus
tidak berani. Paulus mengharapkan agar Filemon mau menerima Onesimus sama
seperti dia menerima Paulus dalam rumahnya.
Paulus kemudian mengakhiri tulisannya dengan
menegaskan bahwa surat ini ditulisnya sendiri dengan tangannya. Setelah itu,
ada salam dan berkat penutup dengan mengikut sertakan sejumlah teman Paulus dan
tertuju kepada semua orang yang berada di rumah Filemon.
RINGKASAN SURAT IBRANI
Surat Ibrani merupakan surat yang terdiri dari 13
pasal yang penulisnya anonim. Surat ini sangat berbeda dengan surat Paulus
lainnya. Tanpa sebuah pengantar dengan salam dan penutup berupa berkat. Bagian
pertama surat ini langsung menunjuk inti pewartaan mengenai Yesus Kristus dan
siapa yang diwartakan itu. Bahwa sejak awal Allah telah berusaha berbicara
dengan nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi, tetapi pada zaman ini
Allah berbicara dengan perantaraan anak-Nya. Oleh Dia Allah telah menjadikan
alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala sesuatu dengan firman-Nya. Dan setelah selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang maha
tinggi. Kedudukan Anak Allah jauh Lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat.
Selanjutnya, penulis surat ini mengarahkan
pendengarnya juga untuk mengerti dengan benar peranan para malaikat dalam misi
keselamatan di dunia. Bahwa rahmat Allah juga bekerja melalui para malaikat,
tetapi bukan malaikat yang hendak diselamatkan, melainkan keturunan Abraham.
Bagi penulis surat ini, Yesus lebih tinggi dari pada Musa, sebab Musa memang
setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang
apa yang diberitakan kemudian, tetapi Kristus setia sebagai Anak yang
mengepalai rumah-Nya; dan rumah itu adalah kita. Penulis mengingatkan orang
Ibrani untuk jangan menjadi murtad sama seperti yang pernah dilakukan oleh
nenek moyang sehingga membangkitkan murka Allah yang menghantar orang pada
kebinasaan. Karena itu, umat Ibrani harus tetap berpegang pada janji tentang
hari perhentian yang telah disediakan Allah.
Penulis mengingatkan umat Ibrani untuk menyadari
dengan sungguh bahwa Yesus sebagai imam agung, yang turut mengalami kelemahan
yang kita alami. Dan sekali lagi diingatkan agar jangan murtad dan tetap
berpegang teguh pada pengharapan. Penulis kemudian membandingkan Yesus dengan
Melkisedek sebagai imam agung dalam Perjanjian Lama dan Iman agung Perjanjian
Baru. Dan kemudian menyebutkan bahwa Kristus lebih tinggi dari pada Harun
sebagai imam. Ia bahkan menyebut Kristus sebagai Imam besar Perjanjian Baru
yang dilaksanakan di tempat kudus di bumi dan di Sorga. Kristus adalah
pengantara dari Perjanjian Baru, yakni tidak dengan membawa darah domda jantan
dan darah anak lembu, tetapi membawa darah-Nya sendiri. Bagi penulis inilah
persembahan yang sempurna di hadapan Allah. Berkat darah Kristu, kita semua diangkat
ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup
bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri. Karena itu, dibutuhkan
keteguhan iman dan pengharapan yang penuh pada janji keselamatan Allah. Penulis
mengarahkan semua orang Ibrani untuk menempatkan saksi-saksi iman sebagai
pedoman dalam mengimani Kristus serta berpegang teguh pada iman itu. Iman itu
membutuhkan tanggungjawab yang berat, tetapi jika dijalani dengan keteguhan
hati maka keselamatan bisa dicapai. Penulis juga menasihati agar memelihara
kasih persaudaraan dengan orang lain serta berdoa agar semua orang Ibrani
diselamatkan.