Senin, 11 Maret 2013

Seorang Pemimpin Sejati adalah Seorang Pelayan Kebijaksanaan 2: 12,17-20 Mzm 54: 3-4, 5, 6, 8 2 Korintus 5: 15. 17-21 Markus 9: 30-37 (Fr Domincs Masriat-Jurusan Filsafat)



Seorang Pemimpin Sejati adalah Seorang Pelayan
Kebijaksanaan 2: 12,17-20
Mzm 54: 3-4, 5, 6, 8
2 Korintus 5: 15. 17-21
Markus 9: 30-37
(Fr Domincs Masriat-Jurusan Filsafat)
Saudara-I terkasih dalam Tuhan……….
Pada hari minggu biasa yang ke-XXV, kita sebagai umat kristiani diajak oleh Tuhan bahwa menjadi pemimpin Kristiani berarti kita harus berani menjadi pelayan bagi semua orang. Kita harus berani untuk merendahkan diri satu dengan yang lain.
Bacaan pertama yang kita dengarkan pada hari ini, memberikan penjelasan bahwa ada suatu gambaran kekuasaan atau kepemimpinan yang negatif dari orang-orang fasik. Kepemimpinan dan kekuasaan negatif yang ditunjukan oleh orang-orang fasik adalah menghadang orang-orang yang berbicara dan bertindak baik, menganiaya dan menyiksa masyarakat, serta menghukum mati mereka. Hal ini tentunya bukan menunjukan seorang pemimpin yang sejati.
Saudara-i yang terkasih dalam Tuhan…..
Kita juga kadang seperti orang-orang fasik pada bacaan pertama yang karena kekuasaan, kita lupa akan Tuhan yang mengangkat kita menjadi pemimpin. Antara lain; pemimpin rumah tangga terhadap anggota keluarga, pemimpin kantor terhadap para karyawan, pemimpin stasi terhadap umat dan pemimpin desa terhadap masyarakat.
Saudara-I yang terkasih dalam Tuhan…….
Terhadap gambaran kepemimpinan negatif  pada bacaan pertama maka yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang dimaksudkan dengan pemimpin  yang sejati?
Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus mengatakan bahwa seorang pemimpin yang sejati adalah sebagai pelayan sabda yang bukan menghadang orang-orang baik, menganiaya dan menyiksa masyarakat, serta menghukum mati setiap orang melainkan yang memperdamaikan setiap orang dengan Tuhan. Seorang pemimpin sejati adalah dia yang mampu mengambil alih beban dosa sehingga setiap orang merasa legah. Dengan kata lain, bacaan kedua memberikan gambaran bahwa pemimpin sejati adalah dia yang rela mati supaya semua orang memperoleh kehidupan.
Saudara-I yang terkasih dalam Tuhan…….
Bacaan injil juga memberikan gambaran yang kurang lebih sama dengan surat rasul Paulus kepada jemaat di Korintus tentang kepemimpinan. Yesus yang dalam bacaan Injil memberikan pengajaran bahwa kepemimpinan yang sejati adalah dia yang ingin di depan haruslah menjadi yang paling belakang. Yang ingin menjadi pemimpin, harus menjadi pelayan. Untuk menjelaskan ini, Ia lalu merangkul seorang anak kecil sebagai model. Seorang anak kecil tidak memiliki pengaruh sama sekali, tidak memiliki kuasa. Namun Yesus berkata, siapa yang menyambut sesamanya yang tidak berarti, ia menyambut Tuhan.
Kebesaran seorang pemimpin Kristen tidak terletak pada berapa orang yang menjadi pengikutnya, tetapi berapa banyak orang yang dilayaninya. Kebesaran seorang pemimpin Kristen terletak justru pada komitmennya kepada mereka yang tersisih, kecil, dan sering terlupakan.

Saudara-I yang terkasih dalam Tuhan…….
Yesus membalikkan seratus delapan puluh derajat konsep kepemimpinan yang dimiliki kebanyakan orang, termasuk para murid-Nya. Alkitab menulis bahwa tak seorang pun yang kuasanya melebihi Dia. Keempat Injil mencatat segala perbuatan ajaib yang pernah dilakukan-Nya. Namun Yesus tidak pernah sekalipun menggunakan kuasa- Nya untuk kepentingan pribadi. Ia menganggap kuasa-Nya sebagai sesuatu yang dipakai untuk melayani orang lain. Ingin menjadi besar, harus menjadi pelayan. Ingin menjadi terkemuka, harus menjadi pelayan.
Saudara-I yang terkasih dalam Tuhan……
Dalam kehidupan, kita kadang cenderung berat sebelah. Kita terkadang ingin menjadi besar namun tidak mau menjadi pelayan bagi sesama. Kita memilih untuk menjadi yang terkemuka, namun tidak pernah rela menjadi pelayan bagi orang lain.
Marilah dalam perayaan sabda ini kiranya Allah menolong kita untuk melepaskan diri dari jerat kuasa, dan dalam anugerah-Nya kita dimampukan untuk menjadi pemimpin sejati dengan melayani sesama.
Semoga demikian.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar