Khotbah Hari Raya Natal
Yes 62:11-12; Tig 3: 4-7; Luk 2:15-20
Yes 62:11-12; Tig 3: 4-7; Luk 2:15-20
Saudara-iku
yang terkasih dalam Tuhan……..
Dalam bacaan pertama (Yes 62:11-12) diutarakan dengan nada
penuh kegembiraan agar orang di kota Yerusalem membuka pintu gerbang mereka
lebar-lebar menyambut kedatangan raja yang mereka nanti-nantikan. Mereka
dihimbau menerima dengan terbuka dia yang membawakan keselamatan bagi kota yang
gelisah dan merasa terancam oleh kekuatan-kekuatan yang memusuhinya, baik dari
luar maupun dari dalam. Yang menyambutnya akan menjadi bangsa yang kudus,
orang-orang yang ditebus Tuhan sendiri, mereka itu tidak ditinggalkanNya (ay.
12). Kebesarann-Nya ini kini menjadi nyata - dalam peristiwa kelahiran Yesus
seperti diumumkan dalam Injil hari ini.
saudara-iku yang terkasih dalam Tuhan……
Dalam Injil (Luk 2:15-20) diperdengarkan bagaimana para
gembala mendengar berita gembira dari malaikat Tuhan. Yang mereka dengar (ay.
10-12) kini mereka teruskan kepada orang-orang yang ada di sekitar palungan
(ay. 15). Boleh kita bayangkan, di tempat umum di sekitar palungan itu ada
banyak orang lain yang juga menginap di situ. Mereka sedang menolong keluarga
baru ini. Mendengar kata-kata para gembala mengenai warta malaikat tadi, semua
orang ini menjadi terheran-heran (ay. 18). Bagi mereka bayi yang dilahirkan ibu
muda ini biasa saja. Tapi apa para gembala ini menjelaskan hal yang luar biasa
yang sedang terjadi kini! Para gembala itulah orang-orang yang pertama-tama
memberi arti rohani bagi peristiwa kelahiran tadi. Mereka itu juga pewarta
kedatangan Penyelamat yang bukan orang-orang yang secara khusus berhubungan
dengan Allah seperti halnya Maria atau Yohanes Pembaptis ketika masih ada dalam
kandungan. (Katakan saja, para gembala itulah para teolog, para ahli kristologi
generasi awal, yang mampu memukau perhatian orang. Guru Besar mereka ialah para
malaikat dan semua bala tentara surgawi.)
Saudara-iku yang terkasih dalah Tuhan….
Satu catatan yang disebutkan
dalam ay. 15 "gembala-gembala itu berkata satu kepada yang lain, 'Marilah
sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang telah terjadi di sana
menurut apa yang diberitahukan Tuhan kepada kita'"
Saudara-iku yang terkasih dalam Tuhan……
Kepada siapa kata-kata itu ditujukan? Dalam bacaan teks yang
biasa, jelas ajakan itu ditujukan kepada satu sama lain. Namun demikian, bacaan
teks ini juga tertuju kepada pembaca. Teks ini membuat siapa saja yang membaca
atau mendengarkannya merasa diajak gembala-gembala tadi bersama pergi dengan
mereka ke Betlehem menyaksikan kebesaran ilahi dalam wujud yang membuat orang
mulai bersimpati kepada Tuhan.
Saudara-iku yang terkasih dalam Tuhan……
Injil Lukas kerap memakai teknik berbicara seperti ini.
Dengan memakai bentuk percakapan - bukan hanya dengan cerita - Lukas membuat
pembaca merasa seolah-olah ikut hadir di situ. Dan pada saat tertentu ajakan
akan terasa ditujukan bagi pembaca juga.
Saudara-iku yang terkasih dalam Tuhan…..
Kita yang hadir dalam pembacaan Injil pada pagi hari ini
pula diharapkan untuk bisa merasakannya. Dan bila itu terjadi, warta petikan
Injil padi ini akan menjadi makin hidup. Orang diajak para gembala yang telah
menyaksikan kebesaran Tuhan untuk ikut pergi mencarinya "di
Betlehem", di tempat yang kita semua tahu, yang dapat dicapai, bukan di
negeri antah-berantah. Warta Natal Lukas tak lain tak bukan ialah pergi
mendapati dia yang lahir di tempat yang bisa dijangkau siapa saja - di
"Betlehem" - boleh jadi dalam diri orang yang kita cintai, boleh jadi
dalam kehidupan orang-orang yang kita layani, dalam diri orang-orang yang membutuhkan
kedamaian, atau juga dalam diri kita sendiri yang diajak ikut menghadirkannya.
Ini bisa memberi arah baru dalam kehidupan. Betlehem bisa bermacam-macam wujud
dan macamnya, namun satu hal sama. Di situlah Tuhan diam menantikan orang
datang menyatakan simpati kepada-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar